Edukasi “Asyiknya Bermain Tanpa Gadget” serta Santunan Yatim dan Dhuafa dalam Rangka Peringatan Hari Anak Nasional

“Children need the freedom and time to play. Play is not a luxury. Play is a necessity.” -Kay Redfield Jamison-

Bagi anak, bermain adalah suatu kebutuhan. Sama halnya dengan makan. Jika melewatkan kebutuhan makan, maka tubuh akan kehilangan energi, lemas, kemudian sakit. Begitu pula jika kebutuhan bermain anak tidak dipenuhi, mereka pun akan dihampiri berbagai efek negatif. Bermain adalah cara anak belajar dan bereksplorasi. Tanpa bermain, tentu perkembangan otak anak tidak akan maksimal dan wawasannya kurang luas. Melalui aktivitas bermain, anak akan mengolah raganya dengan berlari, melompat, berteriak, dan kegiatan fisik lainnya. Jika hanya membiarkannya terkurung di dalam rumah seperti yang banyak terjadi pada anak-anak jaman sekarang, pastilah anak akan kurang bersemangat, malas, dan lemah.

Fenomena saat ini memperlihatkan bahwa anak-anak sudah mulai nyaman berdiam diri di rumah ditemani dengan gadget dan melupakan aktivitas bermain di luar, terutama permainan tradisional. Di kota-kota bahkan di perkampungan sudah jarang ditemui sekumpulan anak-anak yang berlarian ceria bermain gobak sodor, bentengan, egrang, dan lompat tali. Padahal jika diperhatikan, permainan-permainan tradisional tersebut memberikan banyak manfaat berupa kesempatan belajar, seperti belajar mengatur strategi, kerjasama, kepemimpinan, juga cara berkompetisi yang baik. Selain itu, permainan tradisional juga merupakan warisan budaya Indonesia yang selayaknya dilestarikan.

Kondisi anak-anak Indonesia yang mulai kehilangan kebutuhan akan bermain tentunya sangat memprihatinkan dan sepatutnya mendapat perhatian. Oleh sebab itu, sebagai bentuk kepedulian sekaligus memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2018, Yayasan Gelora Insan Mandiri akan menyelenggarakan acara edukasi bertema “Asyiknya Bermain Tanpa Gadget”. Pada acara kali ini, kami akan mengajak anak-anak yatim dan duafa untuk bermain permainan tradisional seperti gobak sodor, egrang, bentengan, dan lompat tali. Di samping bergembira dengan keseruan permainan tradisional, kami juga akan memberikan mereka santunan dana serta perlengkapan sekolah.

Kami berharap acara ini dapat memberikan kebahagiaan pada anak-anak yatim dan duafa serta memberikan inspirasi bagi para orang tua untuk tidak melupakan aktivitas bermain yang merupakan kebutuhan perkembangan fisik dan otak anak-anaknya. Semoga acara sederhana ini juga dapat menjadi upaya dalam melestarikan budaya permainan tradisional Indonesia. Tidak lupa kami mengajak saudara-saudari sekalian untuk turut berpartisipasi bagi terselenggaranya acara ini. Kepedulian Anda akan menjadi berkah bagi adik-adik yatim dan duafa, juga anak-anak Indonesia.

Alhamdulillahirobbilalamin…