Nabi Muhammad SAW lahir di tanggal 12 Rabiul Awal di Mekkah dan di tahun Gajah. Orang tua Nabi Muhammad sendiri adalah Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Di mana tanggal ini juga ditetapkan sebagai hari Maulid Nabi. Namun, ayah Nabi Muhammad sudah meninggal bahkan sebelum Nabi Muhammad lahir. Sedangkan ibunya meninggal pada saat Nabi Muhammad masih berusia 6 tahun.
Perayaan Maulid Nabi dan Sejarah Maulid Nabi di Indonesia
Setiap tanggal 12 Rabiul Awal sendiri, ditetapkan sebagai hari libur. Bahkan hal ini juga bertujuan untuk menjaga semangat Nabi Muhammad pada semua umat Muslim. Sudah ditetapkannya sebagai hari libur bahkan sebagai perayaan Maulid Nabi sendiri, namun masih ada beberapa perbedaan pendapat tentang perayaan ini sendiri. Apakah memang benar Maulid Nabi ini adalah peringatan untuk Umat Islam dan lain sebagainya.
Teori Serta Sejarah Maulid Nabi
Untuk sejarah Maulid Nabi sendiri dilibatkan dengan beberapa teori yang berbeda-beda. Bahkan ada juga pendapat sekaligus dalil yang menunjukkan perayaan dari Maulid Nabi sendiri. Untuk beberapa teori tentang Maulid Nabi sendiri diantaranya adalah:
Teori pertama tentang perayaan Maulid Nabi sendiri dilakukan oleh Dinasti Ubaid dari Mesir. Perayaan ini memang pernah dilakukan hanya dengan satu perayaan saja. Bukan hanya itu saja, mereka juga mengadakan beberapa perayaan lain seperti hari Asyura, perayaan Maulid Ali, Maulid Hasan, Maulid Husain, Maulid Fatimah, dan lainnya.
Teori kedua dari ahlus sunnah oleh Gubernur Ibril dari Wilayah Irak. Pada saat merayakan Maulid Nabi, ada beberapa ulama yang diundang. Bahkan ada juga beberapa ahli tasawuf, ahli ilmu dan seluruh rakyatnya yang ikut merayakan. Bahkan ia memberikan sejumlah hidangan, hadiah serta memberikan sedekah kepada sejumlah fakir miskin.
Teori ketiga tentang perayaan Maulid Nabi sendiri dilakukan oleh Sultan Shalahuddin Al Ayubi atau Muhammad Al Fatih. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat jihad dari kaum Muslimin. Apalagi perayaan ini dilakukan untuk menghadapi Perang Salib yang akan melawan kaum Salibis dari Eropa dan juga untuk merebut daerah Yarusalem.
Di Indonesia sendiri, untuk sejarah dari perayaan Maulid Nabi sendiri mulai dikembangkan oleh beberapa Wali Songo di tahun 1404 Masehi. Perayaan ini memang sengaja dilakukan untuk menarik sebagian besar hati masyarakat untuk menganut agama Islam. Maulid Nabi juga dikenal dengan perayaan Syahadatin. Biasanya, Indonesia memiliki beberapa upacara seperti upacara nasi gunungan.
Pada umumnya, masyarakat Muslim di Indonesia menyambut Maulid Nabi sendiri dengan membaca sholawat nabi, membaca syair Barzanji dan juga melakukan pengajian. Jika dalam penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awal sendiri disebut dengan bulan Mulud. Ada juga beberapa orang yang merayakannya dengan acara bermain gamelan, tradisi sekaten, dan lain sebagainya. Di beberapa wilayah di Indonesia, punya cara merakayan Maulid Nabi tersendiri. Jadi, itulah informasi dan pengetahuan tentang sejarah Maulid Nabi dan juga sejumlah teori yang mengungkapkan sekaligus menjelaskan tentang perayaan dari Maulid Nabi sendiri. Sedangkan untuk dalil Maulid Nabi sendiri berdasarkan dari QS Al A’raf ayat 157. Di mana Allah SWT berfirman tentang beberapa keutamaan untuk memuliakan dan mencintai Nabi Muhammad SAW. Dalil ini juga merupakan acuan yang penting dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan beribadah.