Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad

Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang mengajarkan agama Islam. Ada banyak suritauladan yang harus dipelajari oleh seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Nabi Muhammad adalah seorang nabi yang memiliki banyak sifat terpuji yang harus membuat umat Muslim selalu ingat akan kebaikan, ketaatan Nabi kepada Allah SWT. Namun, tahukah Anda bagaimana kisah masa kecil Nabi Muhammad?

Kisah Masa Kecil Nabi Muhammad dari Kelahiran Nabi Muhammad

Kisah masa kecil Nabi Muhammad ini bermula pada saat Aminah melahirkan seorang anak laki-laki. Kemudian, Aminah segera mengirimkan utusan untuk memberikan kabar kepada Abdul Muthalib yang sedang berada di Ka’bah. Tentunya Abdul Muthalib ini sangat bahagia, terlebih lagi cucunya adalah seorang anak laki-laki. Nabi Muhammad sendiri lahir pada hari Senin, 12 Rabbiul Awal Tahun Gajah. 

Tentunya Abdul Muthalib berharap agar cucunya akan menjadi orang yang terpuji. Di hari ketujuh kelahiran nabi, kakeknya menyembelih unta dan mengundang sejumlah masyarakat Quraisy. Muhammad sendiri lahir sebagai seorang yatim dan terdapat pada Surat Ad-Dhuha ayat 6. 

Bagaimanakah Masa Kecil Nabi Muhammad?

Bangsa Arab sendiri memiliki tradisi di mana bayi-bayi bangsawan Arab akan diserahkan kepada perempuan di pedalaman untuk disusui. Hal ini tentunya bertujuan agar bayi-bayi tersebut tidak akan terkena penyakit yang bahkan bisa tersebar di perkotaan. Salah satu perempuan yang menyusui Nabi Muhammad sendiri adalah Halimah binti Abu Du’aib dari Bani Saad ibn Bakar. 

Bayi Muhammad sendiri memberikan berkah kepada ibu persusuannya. Sebagai contohnya bahwa ternak kambing Halimah menjadi lebih gemuk, bahkan susunya pun bertambah banyak. Setelah Nabi Muhammad disapih dan sudah disusui selama 2 tahun oleh Halimah, kemudian Halimah membawa Nabi kembali ke Makkah. 

Di usia 4 tahun, terjadi peristiwa yang cukup membuat Halimah khawatir akan kesehatan dari Nabi Muhammad sendiri. Sebab, pada suatu hari, Muhammad kecil didatangi oleh Malaikat Jibril yang kemudian membawa, merebahkan bahkan sampai dengan membelah dadanya/ Ketika nabi berlumuran darah, Jibril kemudian berkata “Ini adalah bagian setan yang ada padanya”. Setelah itu, Jibril mencuci hati tersebut dengan air zamzam yang diletakkan pada bejana berlapis emas. 

Peristiwa ini bahkan tercantum pada salah satu ayat Al-Quran yaitu Asy-Syahru atau Alam Nasyrah ayat 1. Setelah adanya peristiwa tersebut, Aminah khawatir dengan kesehatan Muhammad sendiri. Kemudian, Muhammad dipulangkan untuk bertemu Ibunya di Mekkah. 

Di saat Muhammad masih berusia 6 tahun, ibunya membawa untuk berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib. Aminah juga membawa Ummu Aiman untuk mendampinginya bersama Muhammad kecil. Aminah tinggal di Yatsrib selama 1 bulan dan kemudian kembali lagi ke Makkah. Namun, di dalam perjalanan pulang, Aminah sakit bahkan meninggal. Kemudian, ibunda Muhammad dikuburkan di Abwa. Muhammad kecil kini menjadi seorang yatim piatu. 

Setelah ditinggalkan kedua orangtuanya, Muhammad akhirnya diasuh oleh kakeknya. Bahkan Ibnu Hisyam menceritakan bahwa ada salah satu tempat istirahat khusus untuk kakek Muhammad ini yang berada pada naungan Ka’bah. Di mana anak-anaknya bisa duduk dan mengelilingi tempat tersebut sambil menunggu kedatangan dari ayah-ayah mereka. Kemudian, di suatu hari, Muhammad dating dan langsung duduk pada tempat istirahat yang secara khusus digunakan untuk kakek Muhammad tersebut. 

Itulah kisah masa kecil Nabi Muhammad sebelum Nabi Muhammad menjadi nabi yang diteladani oleh seluruh umat Muslim di belahan dunia termasuk juga di Indonesia.